Friday, May 1, 2015

TrenSosial: Apakah eksekusi mati 'merusak' hubungan diplomasi Indonesia?

Terbaru 30 April 2015

18:33

Jenazah tujuh orang yang dieksekusi matiAustralia menarik duta besarnya sementara Brasil menyatakan tidak akan mencari duta besar pengganti menyusul eksekusi hukuman mati terhadap warga dua negara itu.

Indonesia mengekekusi delapan terpidana mati narkoba termasuk dua warga Australia dan satu Brasil. Sementara eksekusi warga Filipina Mary Jane Veloso dinyatakan ditunda menyusul permintaan dari Presiden Benigno Aquino setelah tersangka narkoba menyerahkan diri.

Halaman ini berisi perkembangan terbaru terkait reaksi internasional atas eksekusi delapan terpidana mati narkoba di Nusakambangan Rabu dini hari (29/04).

Berikut beberapa fakta penting sejauh ini:
Dua warga Australia, empat warga Nigeria, satu Brasil dan satu WNI dieksekusi secara simultan pada pukul 00:35 WIB masing-masing oleh 13 anggota regu tembak di Nusakambangan
  • Australia menarik duta besar menyusul eksekusi Andrew Chan dan Myuran Sukumaran.
  • Brasil menyatakan tidak akan mencari pengganti duta besar.
  • Harga saham di Bursa Efek Jakarta anjlok Rabu (29/04) menyusul eksekusi
  • Kantor HAM PBB menyatakan eksekusi yang dilakukan Indonesia 'tidak dapat dimengerti'

18:37

Halo, Endang Nurdin dan Christine Franciska akan memandu perbincangan sosial mengenai eksekusi delapan orang terpidana narkoba dan kritikan terhadap Indonesia. Anda bisa berpartisipasi melalui email di indonesia@bbc.co.uk, Facebook BBC Indonesia, dan mention Twitter kami @BBCIndonesia.

18:50

Perdagangan saham di Indonesia anjlok pada perdagangan Rabu (29/04). Selain karena turunnya pendapatan emiten, penurunan perdagangan juga disebabkan oleh kekhawatiran bahwa eksekusi mati tujuh warga asing bisa mempengaruhi sentimen investor.
IHSG turun 2,61% atau 136,9 poin pada penutupan perdagangan Rabu sore. Penurunan laba emiten pada kuartal pertama 2015 menjadi pemicu utama karena investor awalnya terlalu optimis terhadap pertumbuhan 2015, kata ekonom BCA David Sumual, kepada AFP.
Namun eksekusi mati juga menjadi sentimen negatif. Australia, salah satu partner dagang utama Indonesia - menarik duta besarnya. "Eksekusi bukanlah tindakan yang bisa membuat investor asing nyaman," kata kepala riset Rabobank Group, Michael Every kepada Bloomberg.

TWEET19:01

Axl Rose
Twitter Axl RosePenolakan (Presiden) Widodo untuk menunda eksekusi sampai semua tantangan legal dan penyelidikan korupsi diselesaikan tidak dapat diterima.

19:08

Muhammad PrasetyoIndonesia 'perang terhadap narkoba'
Jaksa Agung Muhammad Prasetyo membela langkah mengeksekusi delapan orang terpidana narkoba.
"Kami berperang melawan kejahatan narkoba yang mengerikan, yang mengancam kelangsungan bangsa kami. Kami tidak sedang membuat permusuhan dengan negara asal sang terpidana mati. Apa yang kami perangi adalah kejahatan terkait narkoba," kata Prasetyo kepada wartawan di Cilacap Rabu pagi.

TWEET19:15

@SBYudhoyono
Susilo Bambang Yudhoyono menunda kunjungannya ke Australia pasca eksekusi mati. Dalam seri tweet-nya SBY mengatakan, "situasi politik, sosial dan keamanan tidak kondusif untuk kunjungan saya, berkaitan dengan protes keras Australia terhadap Indonesia. Masyarakat Australia amat emosional dan lakukan unjuk rasa di sejumlah kota, terkait eksekusi terpidana mati warga negaranya."
"Memang saya tak selalu setuju dengan cara-cara pemerintah menangani hubungan internasional, tetapi kita punya kedaulatan."
SBY juga tampaknya 'menyindir' pemerintahan sekarang dengan mengatakan, "selama 10 tahun kepemimpinannya, saya berupaya keras unduk tingkatkan persahabatan dan kerjasama, sambil atasi masalah yang ada."
"Hasilnya nyata. Australia dukung penuh kedaulatan dan keutuhan wilayah kita, termasuk Papua. Kerjasama saling menguntungkan meningkat."

19:18

Surat kabar di FilipinaPerayaan di Filipina setelah muncul kabar eksekusi Mary Jane Veloso ditunda, kata wartawan BBC Michael Bristow yang berada di Manila.
Keluarga Mary Jane - yang telah dipindahkan ke Yogyakarta - mengatakan doa mereka terjawab setelah penundaan diumumkan pada menit-menit terakhir menjelang eksekusi.
Pengumuman itu mendadak sehingga sebagian surat kabar di Filipina sempat memberitakan bahwa eksekusi Mary Jane Veloso telah dilaksanakan.
Eksekusi ditunda menyusul permintaan dari pemerintah Filipina karena ada saksi baru yang muncul dalam kasus narkoba Veloso.
Namun pemerintah Indonesia menekankan, eksekusi ditunda bukan dianulir.

19:28

Kantor HAM PBB mengkritik keputusan Indonesia untuk tetap mengeksekusi delapan orang terpidana narkoba.
Kantor komisioner untuk HAM PBB mengatakan Indonesia meminta pengampunan bagi WNI yang menghadapi eksekusi di negara lain, "jadi tidak dapat dimengerti mengapa menolak memberi pengampunan untuk kejahatan yang lebih ringan di kawasan sendiri."
Juru bicara badan yang bermarkas di Jenewa, Rupert Colville, mengatakan dalam pernyataan seperti dikutip AFP, langkah Indonesia "sangat disayangkan dan sangat menyedihkan."
Ia mengatakan hukum internasional hanya mengizinkan hukuman mati untuk kejahatan paling serius seperti pembunuhan.

19:37

Perhimpunan Pelajar Indonesia Australia (PPIA) Pusat, Rabu (29/04) menghimbau kepada seluruh pelajar Indonesia di Australia untuk tetap tenang dan proporsional dalam menyikapi persoalan eksekusi mati.
“Tetap waspada, tidak ikut terprovokasi dengan pernyataan-pernyataan baik di media atau jejaring sosial, dan memegang teguh tugas utama sebagai pelajar. Jadi sebaiknya kita tetap mengikuti anjuran KBRI dan KJRI,” kata Ketua Umum PPIA Pusat Ahmad Almaududy Amri dalam siaran persnya.
Mereka menganjurkan pelajar Indonesia yang mendapat masalah sebagai dampak dari kasus eksekusi terpidana Bali Nine ini untuk langsung melapor dan menghubungi kantor KBRI atau KJRI setempat.

TWEET19:42

Richard Branson
Twitter Richard BransonEksekusi tidak akan berdampak perdagangan narkoba. Hukuman mati bukan jawaban untuk menangani narkoba, kata Richard Branson, pengusaha dan investor Inggris, yang mendirikan kelompok usaha Virgin Group.

TWEET19:52

@lukmansaifuddin

19:57

Kejanggalan hukuman mati terhadap delapan terpidana
Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras), Rabu (29/04) merilis sejumlah kejanggalan hukum yang menimpa delapan terpidana narkoba yang ditembak mati. Beberapa proses hukum melanggar konvensi internasional dan bahkan melanggar sistem hukum Indonesia.
"Banyaknya temuan kejanggalan kasus di atas menunjukkan bahwa ada kecacatan hukum yang amat serius terjadi di Republik Indonesia. Negara gagal dalam menegakkan hukum, menggunakan fungsi aparat negara untuk menjamin adanya ruang kepastian hukum pada setiap proses pemeriksaan yang telah dilakukan."
Anda bisa membacanya dalam tautan ini.

20:13

Kabar penundaan eksekusi Mary Jane - walau kebanyakan direspon dengan suka cita - ternyata juga direspon negatif oleh sebagian pengguna media sosial. Simak pro kontra itu dalam tautan berikut.

BLOG20:18

Ruli Manurung - Penggagas petisi online untuk Mary Jane
Semoga keadilan yang sebenarnya bisa muncul melalui proses pengusutan kasus perdagangan manusia, di mana Mary Jane akan diminta untuk bersaksi.
Terima kasih bapak presiden @jokowi_do2, karena bapak sudah mau mendengarkan aspirasi kami. Dalam hal ini bapak telah menunjukkan ketegasan dalam menegakkan keadilan yang dilandasi kemanusiaan.

20:28

Injeksi mati di Amerika SerikatAmerika Serikat telah menembak, menyetrum, menggantung, dan menyuntik mati lebih dari 1.400 terpidana sejak 1976.
Masalahnya, pemerintah Australia dan rakyat negara tersebut jarang ada yang peduli dengan hukuman mati bila itu terjadi di Amerika Serikat.
Sekadar catatan, AS telah menembak, menyetrum, menggantung, dan menyuntik mati lebih dari 1.400 terpidana sejak 1976. Bahkan, saat ini masih ada 3.000 narapidana lain yang menunggu hukuman mati di sana.

No comments:

Post a Comment